Hanyul Ja Cho Glow Moist Oil, face oil pertama saya setelah lama vakum dari dunia peroil-an. Dulu saya sempat terobsesi dengan minyak atsiri dan giat belajar mencampur berbagai jenis ekstrak menjadi adonan facial oil. Namun sepertinya saya gagal meramu adonan oil yang tepat sehingga wajah saya breakout dan menjadi lebih sensitif. Saya pun menyerah dan kembali lagi ke basic skincaring yaitu clean, tone, moisture and protect.
Mutasi dan Perubahan Kebiasaan
September lalu saya pindah tempat kerja. Di kota sekarang cuacanya sangat berbeda dengan kota saya. Meski terik (saat itu masih musim kemarau panjang), angin yang berhembus terasa kering. Sementara pada malam hari, angin yang dingin meresap hingga ke tulang. Kulit saya mulai rewel. Masalah dehidrasi dan turunan-turunannya pun menyerang. Saya sudah coba memakai moisturizer yang rich dan menjalankan ritual 7 layer hydrating toner dengan takjim. Namun belum bisa buat kulit dehidrasi saya membaik. Akhirnya saya memutuskan mencoba keberuntungan di dunia oil lagi. Kali ini, saya merasa terlalu cerdas untuk mencoba mengadon oil sendiri. Saya pun melirik produk over the counter dan pilihan jatuh pada Hanyul Ja Cho Glow Moist Oil.
Komposisi
Hanyul Ja Cho Glow Moist (selanjutnya disebut Jacho oil saja) terbuat dari minyak biji bunga matahari, daun jarak dan bunga Kamellia Jepang. Akar tanaman Camellia Jepang (disebut juga Ja Geun) dipercaya berkhasiat mengobati bermacam penyakit, mencerahkan kulit dan mencegah penuaan kulit. Uniknya, meski nama produk ini diambil dari "Ja Cho atau Camellia Japonica", namun bahan ini sendiri berada di urutan ketiga. Ingredient utamanya justru biji bunga matahari. Biji Bunga Matahari sendiri tinggi kandungan vit E dan asam Folat yang mampu menangkal radikal bebas.
Bahan lain yang tak kalah bagus yaitu Squalene, castor oil dan sesame oil, yang kesemuanya baik bagi kulit.
Pertama kali mencoba, saya mengendus Ja Cho lama sekali. Serius, ini wanginya enak banget. Seperti parfum mahal tanpa bahan-bahan sintetis. Teksturnya tidak terlalu kental, dan berwarna bening. Saat dioles ke wajah, seketika langsung meresap. Tidak ada rasa greasy atau kilap berlebih. Saya mengaplikasikan oil ini dua kali, masing-masing tiga tetes. Hasilnya, wajah lembab sepanjang hari.
Kemasan
Jacho oil dikemas dalam botol kaca warna merah gelap dengan aplikator pipet. Hal ini membuat produk tidak gampang terkontaminasi. Sayangnya, panjang aplikator pipetnya tidak penuh alias gantung, sehingga saat oilnya hampir habis, agak susah untuk diambil. Satu-satunya cara, dengan menuang oil langsung ke tangan. Dan cara ini tentu saja akan mempercepat waktu buat beli oil baru yang memang tidak murah.
Masa Pakai
Jacho Oil berukuran 30 ml dengan masa daluarsa setelah dibuka adalah enam bulan. Semula saya kira, alangkah pendek umurnya. Sayang banget kalau produk ini tidak habis terpakai padahal harganya lumayan bikin nangis. Saking panik tidak bisa menghabiskan, kadang saya menambahkan setetes atau dua ke body lotion. Ternyata, belum genap dua bulan, Jacho milik saya ludes. Dan memang seenak itu.
Face Oil penyembuh dehidrasi
Kala dehidrasi menyerang, wajah saya akan merah-merah, gatal dan berminyak parah. Sewaktu mencuci muka, di sisi hidung dan tepi bibir terasa kering dan kelupas. Skincare yang saya pakai setelahnya tidak bisa terserap sempurna. Semuanya mengapung di permukaan kulit.
Ja Cho Oil, membantu mengunci kelembaban kulit yang didapat dari produk berbahan dasar air sebelumnya. Sesaat setelah dipakai, wajah akan terasa lembut dan lembab. Oilnya ringan banget, meski saya pakai sampai dua kali, tidak terasa mengganggu. Jacho oil terserap sempurna. Tak sampai seminggu, kulit kemerahan berkurang drastis, dan jerawat kecil-kecil mulai pudar, menyisakan kulit sehat dan bersinar bak piring porselin (Yang ini agak lebay, wkwkwkwk)
Pro's & Con's
1. Pro's
- kaya antioksidan buat menangkal radikal bebas
- tidak greasy meski oil
- bisa dipakai pagi dan malam
- wanginya enak, seperti parfum mahal
2. Con's
- masa daluarsanya pendek, hanya 6 bulan
- harganya mahal
Repurchase: Tentu saja. Setelah Bonair Blue Tansy habis, saya memang berencana memakai oil ini lagi.Kangen sama baunya yang segar. Bagi sobat rumpiers yang penasaran, saya sarankan untuk tidak menunda, karena face oil ini memang enak banget pakai sekali.